Archive for September 2014
GAYA HIDUP SEHAT TANPA PACARAN | HILMAN MUSTOFA
By : Unknown
“Cinta...Oh...Cinta....Deritanya tiada akhir..”
Masih ingatkanh dengan kalimat itu??
Itu tuh yang sering diungkapkan oleh Tipat kai temannya Sun Go kong di film kera sakti...
Kalimat itu menjelaskan bahwa perkara cinta itu bukan perkara yang sepele, alias rumit bin sulit.
Bahkan tema cinta menjadi tema yang tidak akan habis dibabat masa dan justru masa lah yang menjadi saksi dari setiap sejarah yang ditorehkan atas nama cinta, baik torehan seindah emas hingga sekelam arang.
Jomblo??? eheemmmm.....!!!
Siapa sih yang suka dengan istilah itu? Kebanyakan orang pasti gak ingin dalam kondisi seperti itu, merasa sendiri merasa, merasa ga laku,,
dak akhirnya ??
Pacaran deh, yang katanya dilandaskan atas nama cinta !!
Yang padahal kita udah tahu kalo pacaran tuh dilarang dalam islam....
Terus gimana dong???
Tenang dulu. Dont be Panic!!!
Islam udah menjelaskan untuk hal cinta, bahwa cinta yang hakiki hanyalah untuk Illahi Rabbi!! jadi tidak usah bingung untuk mencurahkan cinta.
Islam itu agama yang sangat teratur, islam mengajarkan kepada kita bagaimana memaknai cinta , bagaimana menyambut cinta, bagaimana memenej cinta, dsb. Jadi jangan sampai kita salah dalam menempatkan cinta...!!!
Memang di usia remaja ini hawa nafsu adalah tantangan yang sangat besar, tapi kita jangan sampai kalah sama tantangan itu. Kita harus benar-benar bisa tahan uji untuk tidak mendekati hal yang sia-sia plus mengarah kepada zinah...
Bagi yang sudah terjebak dalam cinta monyet itu, jangan takut... hayooo kita angkit dri kuburan
potensi (red –pacaran )itu, dan kemudian menjadi sosok yang lebih cerdas dalam mengambil sikap.
Hilman Mustofa
SMAIT As Syifa Boarding School
@HilmanHils
Tag :
PENA SAHABAT,
BUNDA NUWWAF MIRFAT
By : Unknown
(COPAS, bermanfaat ;))
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya .
Saat itu sang anak masih remaja . Usianya baru 13 tahun .
Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih.
Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah dengan potensinya yang lain.
Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an.
Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris wahyu.
Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini: Zaid bin Tsabit.
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah.
Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu.
Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab.
Ia tidak lain adalah Imam Ahmad .
Ia tidak lain adalah Imam Ahmad .
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
Jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya.
Seperti Ummu Habibah.
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya.
Seperti Ummu Habibah.
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya.
Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya :
“Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam ! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu.
Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu . Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya.
Peliharalah keselamatannya,panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, aamiin !”.
Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu . Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya.
Peliharalah keselamatannya,panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, aamiin !”.
Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tu
mbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya,
tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i .
mbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya,
tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i .
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman .
Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu .
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak .
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram…”, sang ibu tak bosan-bosannya mengingatkan .
Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani .
Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais.
~ Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
Jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses .
Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu .
Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu .
Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu .
Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu .
Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri .
Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor .
Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia .
Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999
Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor .
Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia .
Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999
Tag :
TAUSYIAH,