Popular Post

MENCARI TEMPAT UNTUK BAHAGIA | AYYASY YAHYA

By : Unknown



Helloww para pembaca! Semoga yang sedang membaca tulisan ini dalam keadaan sehat, bahagia lahir batin. Aamiinn…

Ok, di sini saya mau bicara soal kebahagiaan. Setiap orang dalam kehidupan ini, pastinya menginginkan perasaan tersebut. Ya kan? Ba-ha-gia. No worries no disappointed no afraid, Just comfort zone and relaaaxx…. Yaps! Itu ‘keinginan mutlak’ setiap orang.

Bicara soal kebahagiaan, pernahkah kita bertanya, dimanakah tempat yang 100% membuat kita nyaman di dunia ini? Tanpa amarah, hasad, kecewa. Adakah? Kalo ada, let me know! Where? Yang 100% nyaman, yang ngga ada cobaan, yang ngga ada tantangan, yang ngga ada hal yang membuat kita kesal. I’m sure, there is no one hundred comfort place in the world!  Pasti setiap tempat memiliki plus minusnya.

Ada sebuah kisah ………….

Seorang bocah sekolah dasar berfikir, kayaknya kalo saya sekolah di SMP itu enak deh, ngga ada guru yang ngeselin, ngga ada peraturan yang menyebalkan, ngga ada orang yang menghambat kehidupannya. Akhirnya ujian nasional pun berlalu dan untungnya, orang tersebut lulus. Kemudian masuklah ia ke jenjang SMP. At first, dia merasa nyaman. Senang sekolah di sana. Namun, di tengah tahun ajaran tersebut, ternyata dia menemukan orang yang membuat dirinya kesel. Ketemu guru yang ‘killer’. Ketemu peraturan yang menyebalkan dan hal-hal negative lainnya. Akhirnya dia kembali berpikir seperti kala SDnya. Akhirnya ia pun meminta kepada orang tuanya pindah dari sekolah tersebut. Ketika ia memasuki jenjang SMA, orang tuanya pun menempatkannya di sekolah yang unggulan di kotanya. Ia berharap tak menemukan hal serupa di jenjang yang baru itu. Pada mulanya, ia hidup senang karena memiliki teman-teman yang baru, lingkungan yang baru, fasilitas yang lebih baik ketimbang sekolah SMPnya yang lalu. Namun, lagi-lagi ia menemukan hal serupa. Something annoying! Ia pun kesal terhadap hal itu dan menyesali kenapa dia ada berada di tempat itu. Ketika ia menemukan orang yang berlainan perdapat dengannya atau suatu yang membuatnya kesal maka ia pun menjudge bahwa orang itu salah, orang ini salah, dan hanya dia yang benar. Tanpa terasa kebiasaan itu dilakukannya hingga dia lulus dari SMA, bahkan hingga kuliah, bekerja dan memiliki keluarga. Dimana ia pergi ke suatu tempat, ia gampang merasa sedih. Gampang merasa kesal. Gampang menyesali kehidupan dan sulit baginya untuk merubah kebiasaan tersebut. Live is so hard and annoying man!  ,katanya. Kalo sudah begitu, adakah kebahagiaan padanya? 

Guys…… let’s learn with the story above! Mungkin di antara kita ada yang berkepribadiaan seperti kisah di atas (jangan enggan untuk mengakuinya jika YA J). Suka menyalahkan orang lain karena baginya, orang yang bersebrangan dengannya itu salah. Mengeluh! Ketika ada aturan yang merepotkan hidupnya. Menyesal! Mengapa ia hidup di suatu lingkungan. Menganggap semuanya adalah beban. Dimana yang diinginkannya adalah kesempurnaan mutlak 100% dan bahagia. Apakah bisa begitu?

Let’s think and aware guys! Selama kita hidup di muka bumi ini, ternyata ngga ada tempat yang bisa membuat kita benar-benar bahagia. Pasti selalu ada sesuatu yang membuat hidup terasa begitu berat atauuu.. membuat kita kesel dengan sesuatu. Mengapa? Karena kita hidup dengan manusia lain, ngga sendiri. You are not alone, kata Michael Jackson. 

So, what should we do? Always avoiding whatever annoying? Kill them or kill yourself? OMG! Stop it! Hal yang wajar bila kita membenci sesuatu yang menurut kita tidak sesuai dengan kehendak kita. Sekali lagi, wa-jar. Namun, bila kita sadari kembali, hidup di dunia itu hanya sekali. Just once, not twice! Kalo diresapi lagi, kehidupan itu layaknya sebuah transcript sebuah drama, kadang kita harus sedih, senang, marah, kecewa. Jadi, mari kita bersabar menghadapinya…. nikmati dan syukuri apa pun yang terjadi dalam kehidupan ini. Thus, keep smiling to do in this live J.   

Apabila kita menemukan something annoying, mari jadikan hal tersebut sebagai bahan bakar bagi kita untuk take off dari comfort zone kita dan memperbaiki kualitas diri kita. Juga, apabila kita mensyukuri kehidupan ini, ternyata, ada sepenggal tempat dimana kita bisa hidup bahagia 100% di dunia ini. (Lah kok!?!) kecil sih tempatnya, tapi bisa menjadi luas (??!!?#%$@?!!) Teliti deh! tapi ngga banyak orang yang sadar akan hal itu. Padahal kamu, saya, siapa pun bisa bahagia di tempat itu.
Dimana? Dimana?! 

That’s in your heart, di dalam hatimu. Be grateful with everything happens on you! So, you will find the happiness guys…. J

Ayyasy Yahya
SMAIT As Syifa Boarding School
@AyyasyYahya29
Tag : ,

GAYA HIDUP SEHAT TANPA PACARAN | HILMAN MUSTOFA

By : Unknown





“Cinta...Oh...Cinta....Deritanya tiada akhir..”
Masih ingatkanh dengan kalimat itu??
Itu tuh yang sering diungkapkan oleh Tipat kai temannya Sun Go kong di film kera sakti...

Kalimat itu menjelaskan bahwa perkara cinta itu bukan perkara yang sepele, alias rumit bin sulit.
Bahkan tema cinta menjadi tema yang tidak akan habis dibabat masa dan justru masa lah yang menjadi saksi dari setiap sejarah yang ditorehkan atas nama cinta, baik torehan seindah emas hingga sekelam arang.

Jomblo??? eheemmmm.....!!!
Siapa sih yang suka dengan istilah itu? Kebanyakan orang pasti gak ingin dalam kondisi seperti itu, merasa sendiri merasa, merasa ga laku,,
dak akhirnya ??
Pacaran deh, yang katanya dilandaskan atas nama cinta !!
Yang padahal kita udah tahu kalo pacaran tuh dilarang dalam islam....

Terus gimana dong???
Tenang dulu. Dont be Panic!!!
Islam udah menjelaskan untuk hal cinta, bahwa cinta yang hakiki hanyalah untuk Illahi Rabbi!! jadi tidak usah bingung untuk mencurahkan cinta.
Islam itu agama yang sangat teratur, islam mengajarkan kepada kita bagaimana memaknai cinta , bagaimana menyambut cinta, bagaimana memenej cinta, dsb. Jadi jangan sampai kita salah dalam menempatkan cinta...!!!

Memang di usia remaja ini hawa nafsu adalah tantangan yang sangat besar, tapi kita jangan sampai kalah sama tantangan itu. Kita harus benar-benar bisa tahan uji untuk tidak mendekati hal yang sia-sia plus mengarah kepada zinah...
Bagi yang sudah terjebak dalam cinta monyet itu, jangan takut... hayooo kita angkit dri kuburan
 potensi (red –pacaran )itu, dan kemudian menjadi sosok yang lebih cerdas dalam mengambil sikap.
Hilman Mustofa
SMAIT As Syifa Boarding School
@HilmanHils
Tag : ,

BUNDA NUWWAF MIRFAT

By : Unknown

(COPAS, bermanfaat ;))
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah seperti Nuwair binti Malik yang berhasil menumbuhkan kepercayaan diri dan mengembangkan potensi anaknya .
Saat itu sang anak masih remaja . Usianya baru 13 tahun .
Ia datang membawa pedang yang panjangnya melebihi panjang tubuhnya, untuk ikut perang badar.
Rasulullah tidak mengabulkan keinginan remaja itu. Ia kembali kepada ibunya dengan hati sedih.
Namun sang ibu mampu meyakinkannya untuk bisa berbakti kepada Islam dan melayani Rasulullah dengan potensinya yang lain.
Tak lama kemudian ia diterima Rasulullah karena kecerdasannya, kepandaiannya menulis dan menghafal Qur’an.
Beberapa tahun berikutnya, ia terkenal sebagai sekretaris wahyu.
Karena ibu, namanya akrab di telinga kita hingga kini: Zaid bin Tsabit.
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
jadilah seperti Shafiyyah binti Maimunah yang rela menggendong anaknya yang masih balita ke masjid untuk shalat Subuh berjamaah.
Keteladanan dan kesungguhan Shafiyyah mampu membentuk karakter anaknya untuk taat beribadah, gemar ke masjid dan mencintai ilmu.
Kelak, ia tumbuh menjadi ulama hadits dan imam Madzhab.
Ia tidak lain adalah Imam Ahmad .
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
Jadilah ibu yang terus mendoakan anaknya.
Seperti Ummu Habibah.
Sejak anaknya kecil, ibu ini terus mendoakan anaknya.
Ketika sang anak berusia 14 tahun dan berpamitan untuk merantau mencari ilmu, ia berdoa di depan anaknya :
“Ya Allah Tuhan yang menguasai seluruh alam ! Anakku ini akan meninggalkan aku untuk berjalan jauh, menuju keridhaanMu.
Aku rela melepaskannya untuk menuntut ilmu peninggalan Rasul-Mu . Oleh karena itu aku bermohon kepada-Mu ya Allah, permudahlah urusannya.
Peliharalah keselamatannya,panjangkanlah umurnya agar aku dapat melihat sepulangnya nanti dengan dada yang penuh dengan ilmu yang berguna, aamiin !”.
Doa-doa itu tidak sia-sia. Muhammad bin Idris, nama anak itu, tu
mbuh menjadi ulama besar. Kita mungkin tak akrab dengan nama aslinya,
tapi kita pasti mengenal nama besarnya: Imam Syafi’i .
~Jika suatu saat nanti kau jadi ibu..
Jadilah ibu yang menyemangati anaknya untuk menggapai cita-cita. Seperti ibunya Abdurrahman .
Sejak kecil ia menanamkan cita-cita ke dalam dada anaknya untuk menjadi imam masjidil haram, dan ia pula yang menyemangati anaknya untuk mencapai cita-cita itu .
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah menghafal Kitabullah, kamu adalah Imam Masjidil Haram…”, katanya memotivasi sang anak .
“Wahai Abdurrahman, sungguh-sungguhlah, kamu adalah imam masjidil haram…”, sang ibu tak bosan-bosannya mengingatkan .
Hingga akhirnya Abdurrahman benar-benar menjadi imam masjidil Haram dan ulama dunia yang disegani .
Kita pasti sering mendengar murattalnya diputar di Indonesia, karena setelah menjadi ulama, anak itu terkenal dengan nama Abdurrahman As-Sudais.
~ Jika suatu saat nanti kau jadi ibu...
Jadilah orang yang pertama kali yakin bahwa anakmu pasti sukses .
Dan kau menanamkan keyakinan yang sama pada anakmu .
Seperti ibunya Zewail yang sejak anaknya kecil telah menuliskan “Kamar DR. Zewail” di pintu kamar anak itu .
Ia menanamkan kesadaran sekaligus kepercayaan diri .
Diikuti keterampilan mendidik dan membesarkan buah hati, jadilah Ahmad Zewail seorang doktor .
Bukan hanya doktor, bahkan doktor terkemuka di dunia .
Dialah doktor Muslim penerima Nobel bidang Kimia tahun 1999
Tag : ,

- Copyright © . - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -